Sekilas tentang Cupping

Rangkaian proses dari biji cherry, parchmen, green bean, roast bean, dan menjadi bubuk inilah yang disebut dengan “kopi”.

Siapa sih yang tidak kenal dengan minuman kopi? Pasti kita semua jelas sudah mengetahuinya kan, kalau kopi itu adalah sebuah minuman.Tapi sebenarnya arti kopi itu adalah rangkaian proses dari pengambilan biji ceri, parchmen, green bean, roast bean dan bubuk. Itulah yang di sebut kopi.

Sekilas tentang sejarah kopi.

Kopi pertama kali ada di Ethiopia pada abad ke-9. Kemudian diperdagangkan oleh bangsa arab dan mulai meluas ke
Afrika Utara. Kopi pertama kali masuk di Indonesia kisaran abad ke-16 dibawah oleh para penjajah bangsa Belanda.
Titik pusat produksi awal di pulau Jawa, tepatnya di Kedawung yang dekat dengan Batavia. Kopi Arabica adalah spesies pertama yang dibudayakan oleh belanda, kemudian diikuti oleh Liberica dan kopi Robusta.

Di Era Revolusi Industri 4.0, Negara-negara bagian Eropa; Georgia, Denmark, Islandia, Inggris, Portugal, Perancis, Italia, Rusia, Jerman, Islandia, Albania, Austria, Hongaria dan masih banyak lagi negara-negara lainnya, menyukai rasa kopi yang dominan bitter atau pahit, Sedangkan untuk Negara Jepang, mayoritas penduduknya sudah mulai beralih meminum kopi sebagai pengganti minuman tradisional jepang (sake). Penduduknya lebih menyukai kopi Arabica. Mengapa kopi Arabica? Karena kopi Arabica mengandung acidity yang yang lebih tinggi dibandingkan dengan kopi robusta, liberica, dan excelsa.

Untuk itu kita perlu mengetahui tentang permintaan selera para pecinta kopi khususnya kopi dari kapal api. Maka dari itu kita harus menguji cita rasa kopi yang dikenal dengan sebutan cupping. Apa itu cupping? Cupping atau pencicip kopi adalah praktik mengamati rasa dan aroma seduhan kopi, agar dapat mengevaluasi cita rasa kopi. Tujuannya untuk mengetahui apakah ada cacat cita rasa atau tidak.

Ada beberapa tahap uji cita rasa kopi:

1. Sampel kopi yang sudah diroasting dan didiamkan minimal 8 jam, dengan takaran per-cup 12 gram/200ml yang  sudah digrinder.
2. Menggunakan gelas kapasitas 250 ml dan bagian atasnya lebih lebar di banding bagian bawah (keramik, atau stainless steel).
3. Menggunakan sendok yang lebih cekung.
4. Suhu ruang harus sejuk atau menggunakan air conditioner.
5. Ruangan tidak berbau (tidak menggunakan pengharum ruangan apapun, atau parfum).
6. Ruangan harus bersih dan tidak bising.
7. Air tidak terkontaminasi dengan bau dan warna, Suhu air 90-100° C, mengandung 100-120 ppm.

Setelah tahapan persiapan proses cupping telah dilakukan, selanjutnya kita masuk pada proses penilaian untuk beberapa kandidat sampel kopi. Ada beberapa poin yang menjadi parameter penilaian.

1. Fragrance/Aroma
Fragrance atau aroma melatih skill penciuman kita, tujuannya untuk melatih skill indra penciuman kita apakah di kopi tersebut ada bau, cacat, atau malah ada rasa yang menyegarkan seperti fruity, candy, flower, dll.
2. Flavor
Flavor atau pengecapan. Lidah kita yang dituntut bekerja untuk mendapatkan tekstur dari semua rasa yang ada pada kopi, maka dari itu ada kelanjutannya yaitu:

a. After taste, dimana kita harus meresapi rasa kopi sesudah kita menelannya, yang mengacu pada sensasi fisik di minuman kopi apakah dia lengket, clean, segar.
b. Acidity, keasaman pada kopi, apakah itu asam bersahabat ataupun tidak bersahabat. Sering orang menganggap bahwa kopi arabica harus dikatakan enak jika asamnya tinggi, padahal itu merupakan penilaian yang negatif. Acidity
yang baik akan terasa enak seperti saat memakan buah segar.
c. Body adalah rasa ketika kopi masuk ke dalam mulut khususnya lidah dan langit-langit mulut. biasanya body yang kental mendapatkan penilaian yang tinggi namun ada juga body yang ringan dapat memiliki rasa enak di mulut  ergantung pada jenis kopinya.
d. Uniformity menggambarkan keseragaman/ konsistensi flavor antara gelas sampel kopi satu dengan sampel kopi yang lainnya.
e. Balance, semua aspek kita gabungkan menjadi satu yaitu aspek sweetness, clean cup, dan uniformity. Jika semuanya seimbang maka kopi tersebut akan balance.
f. Overall adalah penilaian kita secara pribadi apakah kita masih ingin meminum kopi tersebut atau sudah crop kopi itu.

Jika saudara penasaran yuk kita langsung meminum kopi di pagi ini seruput kopinya ya, agar kita sama-sama merasakan nikmatnya dari secangkir Kopi Kapal Api.

2020-12-30T03:27:10+00:00