Sejarah perdagangan biji kopi ternyata sangatlah menarik dari masa ke masa.
Catatan International Coffee Organization (ICO), memerinci adanya 4 jenis kopi yang diperdagangkan secara global yakni kopi arabika, kopi robusta, kopi liberika dan kopi excelsa. Keempat jenis kopi tersebut berasal dari 3 spesies tanaman kopi. Arabica dihasilkan oleh tanaman Coffea arabica. Robusta dihasilkan tanaman Coffea canephora. Sedangkan liberika dan excelsa dihasilkan oleh tanaman Coffea liberica, persisnya Coffea liberica var. Liberica untuk kopi liberika dan Coffea liberica var. Dewevrei untuk kopi excelsa.
Era awal (abad ke-17)
Di masa awal kopi hanya dikenal di masyarakat Islam di jazirah Arab. Di awal abad ke-17 kopi mulai diperdagangkan ke luar Arab lewat pelabuhan Mocha di Yaman. Para pedagang Arab memonopoli komoditas ini untuk jangka waktu yang lama.
Menginjak abad ke-18, bangsa Eropa mulai memproduksi kopi di luar Arab. Hingga pada tahun 1720 Belanda menggeser Yaman sebagai
eksportir kopi dunia. Produk Belanda didapatkan dari perkebunan-perkebunan kopi di Jawa dan pulau-pulau sekitarnya, saat ini menjadi wilayah Indonesia. Indonesia menjadi produsen kopi terbesar dunia hampir satu abad lamanya.
Pada tahun 1830 posisi Indonesia sebagai produsen kopi terbesar digeser Brasil. Hingga saat Brasil tercatat sebagai penghasil kopi terbesar dunia.
Era modern (awal abad ke-20)
Dewasa ini kopi ditanam di lebih dari 50 negara di dunia. Brasil, Vietnam, Kolombia, Indonesia dan Etiopia merupakan negara-negara penghasil kopi paling terbesar.
Brasil merupakan penghasil kopi paling dominan. Jumlah produksi kopi kopi berhasil sekitar sepertiga dari total produksi kopi dunia. Pada tahun 2015 Brasil menghasilkan sekitar 2,5 juta ton biji kopi. Produksi kopi di Brasil didominasi oleh jenis arabika sekitar 80%, sisanya robusta. Kopi arabika dinilai lebih baik dan dihargai lebih tinggi dibanding jenis kopi lainnya.
Sementara itu, pada tahun 2015 Indonesia menempati posisi ke-empat negara penghasil kopi. Menurut Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI), sekitar 83% produksi kopi Indonesia dari jenis robusta dan 17% arabika. Indonesia juga menghasilkan kopi jenis liberika dan excelsa namun jumlahnya tidak signifikan bila dibandingkan arabika dan robusta.