Kopi Nikmat Berawal dari Proses Petik “Mekopi” yang Benar

Seduhan kopi nikmat dihasilkan dari proses panjang. Salah satunya adalah proses petik biji kopi yang benar dan tepat.

Oleh masyarakat Toraja, aktivitas memetik kopi ini disebut Mekopi. Toraja sendiri diakui sebagai salah satu daerah penghasil kopi dengan kualitas tinggi di tanah air.

Proses Mekopi yang benar bisa dilhat dilihat dari aktivitas petik kopi di PT. Sulotco Jaya Abadi yang terletak di Bolokan, Lembang Tiroan, Kecamatan Bittuang, Kabupaten Tana Toraja.

Bergerak di bidang budidaya dan tata niaga kopi dengan luas lahan 1.200 Ha yang terbagi dalam 3 Wilayah kerja yakni Asri, Barakai, Citra. Tiap tahunnya melakukan kegiatan petik kopi atau Mekopi.

Awal panen kopi di mulai pada bulan Mei, pada bulan tersebut masih panen bubuk, ini adalah aktivitas mengambil buah kopi yang terserang Hama PBKo (Hypothenemus Hampey).

Pada Bulan Juli-September itu merupakan panen puncak ditandai dengan buah kopi berubah warna dari hijau menjadi merah optimum (95%) pada musim panen raya tersebut akan melibatkan puluhan Karyawan Mitra dalam petik kopi, termasuk mengikutsertakan mahasiswa yang sedang melakukan Pengalaman Kerja Mahasiswa (PKPM) dari Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Selain mengajarkan teknik dalam budidaya kopi Sulotco juga mengajarkan teknik dan tata cara panen yang baik.

Karyawan dan Mahasiswa akan memetik kopi sesuai dengan wilayah kerja masing-masing, dalam pemanenan buah yang dipetik berwarna merah optimum. Karyawan tidak diperkenankan memetik buah yang belum masak (hijau) atau buah yang kurang masak (kuning) karena akan berpengaruh terhadap mutu biji kopi.

Tahapan panen kopi diterapkan suatu sistem rotasi petik, rotasi yang dimaksud semisal hari ini telah dipanen maka akan dipanen kembali pada 14 hari berikutnya (2 pekan). Biasanya dalam satu wilayah kerja bisa sampai 4 hingga 5 kali rotasi pemetikan, setelah melewati panen raya akan berlanjut ke panen Racutan. Panen ini dilakukan terhadap pohon yang buahnya tidak memuaskan karena daun sudah tidak ada, bisa karena hama atau penyakit Karat Daun Kopi. Buah yang diracut adalah buah warna hijau tua atau kuning.

Ini adalah tahap terakhir dalam pemanenan yakni panen Lelesan. Lelesan dilakukan terhadap buah kopi yang jatuh ke tanah atau dimakan tikus.

PT. Sulotco Jaya Abadi sangat menekankan kualitas dalam setiap produksinya. Prinsipnya, hanya dari proses benar akan dihasilkan secangkir kopi nikmat dengan cita rasa yang tinggi.

2020-12-29T09:12:48+00:00