Saat filter kopi pertama kali diciptakan pada 8 Juli 1908, sang penemu, seorang ibu rumah tangga dari Jerman, Melitta Bentz, menciptakannya semata untuk menyeduh kopi hangat yang lezat dan bebas ampas. Siapa nyana berdekade kemudian, ilmuwan membuktikan manfaat lain dari mereguk kopi yang sudah disaring dengan filter kopi.
setiap pagi harus bersusah-payah membersihkan noda kopi di teko tembaga yang digunakan untuk menyeduh kopi. Melitta yang setiap pagi menyeduhkan kopi untuk sang suami, tak sanggup kalau harus membeli filter dari bahan kain (ketika itu adalah filter kopi yang standar digunakan di Jerman). Eksperiment Melitta membuat filter dari kertas buku tulis anaknya, ternyata menghasilkan kopi seduh yang bebas ampas dan rasanya tak berubah. Sejak saat itu, ke mana pun Melitta pergi untuk menyeduh kopi bersama teman, filter kopi kertas itu pun selalu dibawa ke mana-mana. Melitta dan suaminya Hugo kemudian mematenkan filter kopi ini pada 8 Juli 1908 sebelum membuka kantor kecil dengan modal sekitar USD 30. Perusahaan kecil ini mulai meraup sukses setelah pada 1911 menerima medali emas di International Hygiene Expo. Tiga tahun kemudian tepatnya pada 1914, perusahaan Melitta telah memiliki selusin pegawai dan terus eksis sampai sekarang.
Kopi Saring Kurangi Resiko Diabetes Tipe 2
Penelitian terbaru mengungkap hubungan konsumsi kopi dengan penurunan resiko beberapa masalah kesehatan yang serius. Riset gabungan yang dilakukan oleh ilmuwan Spanyol dan Italia ini menyebut bahwa minum satu hingga empat cangkir kopi sehari dapat mengurangi resiko diabetes tipe dua, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Para periset mengamati ribuan studi kasus dari delapan negara
untuk meneliti hubungan antara konsumsi kopi dan sindrom metabolik. Menurut lembaga kesehatan di Inggris, National Health Service (NHS), sindrom metabolik didefinisikan sebagai kombinasi yang sangat berbahaya dari penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas.
Estefania dari Navarre University di Spanyol, analisis penelitian menunjukkan konsumsi kopi dapat mengurangi risiko terjangkit sindrom metabolik, yang diderita satu dari empat orang dewasa di Inggris.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa mengkonsumsi kopi yang telah disaring dapat mengurangi resiko diabetes tipe 2 hingga 60 persen. Para ilmuwan mengatakan kertas-kertas filter yang digunakan untuk menyaring kopi dapat menangkap molekul yang mempengaruhi kadar gula darah.
Peneliti membandingkan efek kopi yang disaring dan direbus, saat biji kopi dimasukkan langsung ke dalam air. Peserta meminum tiga kopi yang disaring dalam sehari dan hasilnya, mereka berpotensi 60 persen lebih rendah mengalami diabetes tipe 2, dibandingkan penggemar kopi rebus.
Rikard Landberg, professor yang menjadi rekan penulis studi mengungkapkan pada Daily Mail (19/12) bahwa hasil penelitian mereka dengan jelas memperlihatkan kopi yang disaring memiliki efek positif dalam hal mengurangi resiko pengembangan diabetes tipe 2.
Kopi saring mengacu pada metode di mana biji kopi ditumbuk halus, kemudian ditempatkan di filter dan air hasil penyaringan melewatinya. Sebaliknya, kopi rebus dibuat dengan biji kopi yang ditumbuk kasar dan ditambahkan langsung ke air. Penelitian yang dilakukan oleh Chalmers University of Technology dan Umeå University, melibatkan 842 orang dari wilayah Västerbotten di wilayah utara Swedia.
Profesor Landberg dan rekannya menemukan 32 penanda dalam darah sangat terkait dengan kopi yang disaring dan 24 untuk kopi rebus. Dengan menggunakan penanda ini, para peneliti dapat menunjukkan bahwa orang yang minum kopi yang disaring lebih kecil kemungkinannya terkena diabetes tipe 2. Penelitian menunjukkan bahwa darah para peminum kopi yang disaring memiliki kadar senyawa fenolik yang lebih tinggi, yang memiliki sifat antioksidan.