Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi permasalahan serius yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia. Karena sifatnya yang serbaguna, ringan, fleksibel, tahan kelembaban, kuat, serta relatif murah, plastik masih menjadi bahan yang popular dan sangat berguna. Namun efek penggunaan plastik berlebihan justru akan menyebabkan kerusakan lingkungan.
Sebagian besar masyarakat menganggap limbah plastik sebagai sampah yang tidak berguna lalu dengan mudahnya membuang bahkan membakarnya. Meskipun begitu, tidak sedikit juga orang yang dapat menyulap limbah plastik menjadi barang kerajinan tangan yang menarik.Contohnya dari bungkus kopi sasetan bisa menjadi tas, bingkai foto, keranjang serbaguna, gantungan kunci bahkan tikar dan lain-lain.
Berdasarkan sumber dari Wikipedia.org, ada beberapa tujuan dan manfaat daur ulang, di antaranya :
1. Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat
2. Mencegah dan mengatasi pencemaran lingkungan
3. Mengurangi polusi udara akibat sampah
4. Mencegah timbulnya penyakit
5. Meningkatkan pendapatan masyarakat
6. Meningkatkan daya kreativitas dan ketrampilan pada masyarakat
7. Menciptakan lingkungan yang bersih dansehat
Terinspirasi dari banyaknya sampah bungkus kopi Kapal Api dan Good Day kemasan sachet, anak dari pemilik kedai warkop (warung kopi) sekaligus pecinta kopi Kapal Api ini mendaur ulang sampah plastik dengan cara mengumpulkan sampah bungkus kopi yang kemudian dibersihkan terlebih dahulu. Setelah dicuci bersih, bungkus kopi siap dianyam kemudian dibentuk sesuai keinginan. Tentu saja cara membuatnya tidak semudah yang kita bayangkan, diperlukan kreativitas yang tinggi serta telaten dalam menyelesaikan setiap anyaman sehingga hasilnya rapi dan menarik.
Contoh barang-barang tersebut mungkin bisa menginspirasi kita untuk mencoba membuatnya di rumah. Apalagi di masa pandemi ini, dari pada keluyuran gak jelas dan tanpa tujuan, lebih baik kita tuangkan ide kreatif kita untuk memanfaatkan sampah-sampah plastik yang ada di sekeliling kita menjadi barang yang berguna.
Bahkan berdasarkan pengakuan sang pemilik warkop, tas dari bungkus kopi yang disimpan di warungnya menarik perhatian salah satu pelanggan sampai akhirnya tas tersebut dibeli seharga Rp30.000. Hal ini menunjukan bahwa
sampah pun apabila diolah dengan kreatif akan memiliki nilai ekonomis, selain itu hasil sulap dari bungkus kopi menjadi barang kreasi ini juga merupakan bentuk pemanfaatan limbah yang secara tidak langsung menjadi salah satu aksi nyata dalam mendukung program Go Green atau 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) yang saat ini selalu menjadi isu yang diangkat oleh semua negara di dunia.